Disini akan diuraikan pelaksanaan administrasi pembibitan, mulai dari pembukaan lahan bibitan sampai dengan pengiriman bibit yang akan ditanam oleh divisi dalam kebun itu sendiri atau dikirim ke kebun lain.
Pembibitan
di Perkebunan ditujukan untuk menyediakan bibit kelapa sawit yang siap untuk
ditanam ke lapangan, baik untuk areal replanting, sisipan, penanaman baru, dan
untuk memenuhi permintaan kebun lainnya dalam lingkungan group.
Pelaksanaan
kegiatan pembibitan sejak pembukaan areal pembibitan sampai bibit menjadi pokok
kelapa sawit yang cukup umur untuk siap ditanam, dilakukan oleh karyawan
perkebunan sendiri dan / atau oleh Kontraktor. Dapat juga dilakukan pola
pembagian kerja dengan menentukan bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh
Kontraktor dan bagian lain dilaksanakan oleh karyawan perkebunan sendiri.
Sampai saat ini belum ada suatu ketentuan yang menetapkan pola pembagian kerja
tersebut, karena situasi dan kondisi dari berbagai lokasi perkebunan / proyek
tidak sama. Karena itu pola pembagian kerja tersebut sangat
dipengaruhi oleh situasi / kondisi setempat.
Pengawasan langsung untuk
pelaksanaan kegiatan pembibitan baik yang dilaksanakan oleh Kontraktor maupun
yang dilaksanakan oleh karyawan perkebunan sendiri harus ditangani oleh
Karyawan Tetap dari perkebunan yang ditunjuk untuk tugas tersebut, dan tidak
dapat diserahkan / diwakili oleh karyawan lepas / honorer.
Hal
ini perlu ditegaskan karena bibit yang akan ditanam ke lapangan tersebut akan
menjadi “Wali Produksi” yang hasil produksinya sangat diharapkan untuk jangka
waktu 25 – 35 tahun secara terus menerus.
Kekeliruan
dalam menentukan policy pembibitan akan sangat membahayakan bagi kelangsungan
hidup perkebunan. Karena itu kegiatan pembibitan merupakan salah satu bagian
yang vital dari perusahaan perkebunan dan juga memerlukan keahlian khusus dalam
pengelolaannya.
Sebagai
contoh, dalam masa pembibitan ada beberapa phase seleksi, yaitu : seleksi pada
saat menerima kecambah dari supplier, seleksi selama masa pre nursery, seleksi
pada saat pemindahan dari pre nursery ke main nursery, dan seleksi pada saat
pengiriman bibit (pokok) siap tanam untuk ditanam ke lapangan.
Semua
phase seleksi ini membutuhkan keahlian khusus agar tidak terjadi penanaman
pokok kelapa sawit yang bermutu jelek ke lapangan dan jangan sampai terjadi
bibit yang baik dalam seleksi ikut terbuang, yang berakibat kerugian /
pemborosan dana dan waktu.
Demikian
juga dengan Main Nursery yang dibagi lagi dalam blok – blok yang memuat suatu
jumlah tertentu bibit dalam polybag midi maupun large yang merupakan pindahan
dari Pre Nursery. Setiap blok diberi papan petunjuk yang memuat data tentang
bibitan pada blok tersebut.
Petakan
lahan pre nursery maupun blok untuk main nursery luasnya sudah ditentukan lebih
dahulu menurut standard luas yang digunakan. Jumlah petakan pada pre nursery
dan blok pada main nursery serta jumlah dan jenis polybag yang diperlukan
disesuaikan berdasarkan rencana pembibitan yang dibuat. Sedangkan jumlah
petakan, blok, dan polybag yang akan dipakai disediakan sesuai dengan jadwal
penerimaan kecambah dari supplier. Jadwal penerimaan ini diperoleh dari Kantor
Perwakilan yang mengurus pembelian / pengadaan kecambah.
SARANA ADMINISTRASI
Disini disajikan Sarana Administrasi
Pembibitan dikhususkan Agronominya saja, terpisah dari sarana Administrasi
Pengupahan, Pembelian, dan Persediaan yang akan dijelaskan dalam Buku Prosedur
Administrasi masing – masing.
Dan Sarana Administrasi Agronomi
yang sifatnya umum disajikan tersendiri di dalam Buku Administrasi Prosedur
Agronomi Umum. Dengan diterbitkannya Buku Pedoman Administrasi dalam bentuk
baru ini diharapkan memudahkan di dalam penggunaannya.
Sarana administrasi ini meliputi
bentuk – bentuk seperti di bawah ini :
1. Buku
Kegiatan Mandor
2. Buku
Pekerjaan Kontraktor
3. Laporan
Kerja Kontraktor
4. Kemajuan
Kerja Kontraktor
5. Laporan Pekerjaan Kontraktor Lokal
6. Buku Harian Seleksi Bibit
7. Laporan Pemeliharaan Bibit
8. Kartu Bibit
9. Laporan Mutasi dan Persediaan Bibit
(Perincian)
10. Laporan Mutasi dan Persediaan Bibit
(total)
11. Laporan Bulanan Pemeliharaan Bibitan
Sarana Administrasi lainnya yang ada
kaitannya dengan administrasi pembibitan adalah :
1. Rencana
Kerja Bulanan – lihat Prosedur
Administrasi Agronomi Umum
2. Rekapitulasi Rencana Kerja Bulanan –
lihat Prosedur Administrasi Agronomi Umum
3. Rencana Kerja Pembibitan Harian - lihat
Prosedur Administrasi Agronomi Umum
4. Pembuatan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan (BAPP) - lihat Prosedur Administrasi Agronomi Umum
5. Permohonan
Pembayaran – lihat Prosedur Administrasi Umum
6. Kebutuhan
Barang Bulanan – lihat Prosedur Administrasi Persediaan
7. Bon
Pengeluaran (BP) - lihat Prosedur Administrasi Persediaan
8. Surat Pengantar Pengiriman
Bibit Pokok Kelapa Sawit - lihat Prosedur Administrasi Persediaan
9. Kartu
Gudang Divisi - lihat Prosedur
Administrasi Persediaan
10. Buku
Pemakaian Alat Kerja - lihat Prosedur
Administrasi Persediaan
11. Bon
Permintaan Barang (BPB) - lihat Prosedur Administrasi Persediaan
12. Laporan
Hari Karyawan - lihat Prosedur Administrasi Agronomi Umum
13. Daftar
Absensi - lihat Prosedur Administrasi Pengupahan
14. Surat Pengantar Penerimaan Kecambah - dari
pihak pengirim
15. Laporan Bulanan Kegiatan Bibitan -
Prosedur Pelaporan Divisi
Fungsinya
untuk mencatat semua kegiatan harian, baik yang dikerjakan karyawan kebun dan
BHL.
Pencatatannya
dipisahkan antara karyawan SKU dan BHL.
Juga
digunakan untuk mencatat Daftar Hadir Karyawan SKU di balik buku ini.
Setiap hari dikirim ke Kantor Divisi
sebagai laporan harian.
Ukuran kertas = ½ folio. Dibuat 1
lembar saja dan dijilid berupa blok note yang dapat dilepas setiap lembarnya.
Sumber data dari hasil kerja para
karyawan yang diawasi langsung dan Bon Pengeluaran.
Dibuat oleh Mandor / Pengawas setiap
hari setelah kegiatan kerja selesai.
Pengisian dengan tulisan tangan
dilakukan sebagai berikut :
1. Tanggal : tanggal
hari kerja yang bersangkutan
2. Divisi : nomor divisinya
3. No.
Urut : nomor urut kegiatan
4. Tahun
Tanam : tahun
tanam areal yang dikerjakan
5. Blok
:
-
No. = nomor blok yang dikerjakan
-
Luas = luas blok yang dikerjakan
6. Jenis
Pekerjaan : jenis pekerjaan yang dikerjakan
7. Jumlah HK : jumlah HK yang digunakan untuk pekerjaan
yang bersangkutan
8. Hasil Kerja :
- Jumlah = jumlah volume hasil
kerja
- Unit = satuan volume hasil kerja
9. Selesai / Belum :
- ditulis = Selesai, apabila
jenis pekerjaan tersebut sudah selesai dikerjakan untuk blok yang bersangkutan
- ditulis = Belum, apabila
jenis pekerjaan tersebut belum selesai dikerjakan untuk blok yang bersangkutan
10. Jumlah : penjumlahan
dari atas ke bawah untuk kolom (HK)
PEMAKAIAN BAHAN
Kolom – kolom di bawah butir 3, 4, 5,
dan 6 diisi sesuai dengan jenis pekerjaan yang menggunakan bahan.
11. Nama : nama bahan yang digunakan
12. Jumlah : jumlah bahan yang digunakan
13. Unit : satuan bahan yang digunakan
14. Catatan : catatan yang perlu dikemukakan atas
hasil kerja yang dicapai
15. Dibuat : tanda tangan dan nama Mandor / Pengawas
yang bersangkutan
16. Diperiksa : tanda tangan dan nama Mandor I yang
bersangkutan
1. Tanggal : tanggal
kegiatan
2. Divisi : nama divisi yang bersangkutan
3. Nama : nama karyawan yang bersangkutan
4. Status : status karyawan : SKU,
BHL, dan lainnya
5. Absensi : status kehadiran menurut ketentuan
absensi, yaitu :
K = kerja, atau cukup diberi tanda v
S1 = sakit
dirawat di kebun
S2 = sakit
dirawat di rumah sakit
H1 = Haid
H2 = Cuti
hamil
P1 = izin
urusan pribadi
P3 = izin
urusan social
P4 = izin
urusan pemerintahan
C = cuti
M =
mangkir
Prestasi
kerja, hanya diisi bila pekerjaan dilakukan dengan borongan
6. Kolom
Kosong : ditulis nama jenis pekerjaan yang diborongkan, misal :
CP = Cuci
Parit
ST = Sensus
Tanaman
dan seterusnya.
7. Diisi prestasi kerja setiap karyawan yang
membawahinya.
8. Catatan : catatan
khusus yang tidak dapat diinformasikan dari kolom di atas.
9. Ttd.
Mandor : tanda tangan Mandor yang bersangkutan.
BUKU PEKERJAAN KONTRAKTOR
Formulir
ini berfungsi untuk mendata taksiran hasil kerja pekerjaan kontraktor setiap
hari kerja dalam satu periode ( 10 atau 11 hari ), akumulasi dalam bulan
berjalan dan akumulasi sampai dengan bulan ini.
Yang
dimaksud dengan kontraktor di sini adalah kontraktor yang bekerja dengan syarat
– syarat sebagai berikut :
1. Bekerja berdasarkan kontrak / SPK
dengan semua persyaratannya
2. Dalam
kontrak / SPK dicantumkan dengan jelas dan tegas volume kerja yang harus
dikerjakan
3. Dibayar
berdasarkan volume kerja yang telah diselesaikan, baik sebagian maupun
seluruhnya
4. Bukan
merupakan pembelian bahan / barang
5. Bukan
merupakan jasa transportasi
6. Bukan
Kontraktor Harian, Buruh Bebas, BHL
Sumber
data dari hasil monitoring Asisten atas prestasi kerja yang dicapai kontraktor
setiap hari kerja. Dibuat 1 lembar untuk 1 periode oleh krani divisi atau
administrasi tanaman, bila tidak cukup dapat ditambahkan dengan formulir yang
sama dan diajukan ke Asisten untuk diperiksa dan diparaf setiap akhir periode.
Pengisian
dengan tulisan tangan dilakukan sebagai berikut :
1. Divisi : nomor divisi
2. Periode : masa periode kegiatan yang dilaporkan
- Periode I = tgl
26 s/d tgl 05
-
Periode II = tgl 06 s/d tgl 15
-
Periode III = tgl 16 s/d tgl 25
3. Bulan : nama bulan / tahun kegiatan yang dilaporkan
4. Kontraktor : nama
kontraktor yang mengerjakan pekerjaan
tersebut.
5. Nomor SPK : nomor SPK
untuk pekerjaan yang dikontrakkan tersebut
6. Nomor Account : nomor account
berdasarkan jenis pekerjaan
7. Jenis Pekerjaan : dibuat nama jenis
pekerjaan yang dilaksanakan.
8. Satuan : satuan
perjenis pekerjaan tersebut
9. Taksiran Hasil Kerja
:
- pada baris kolom kosong diatas,
ditulis tanggal kegiatan dalam periode tersebut
- pada baris kolom kosong
dibawahnya, ditulis taksiran hasil kerja untuk setiap jenis pekerjaan per
tanggal kegiatan dalam periode tersebut
10. Periode
ini : taksiran hasil kerja kontraktor dalam periode ini.
11. Bulan
ini : akumulasi
taksiran hasil kerja kontraktor di bulan ini.
12. s.d
Bulan ini : akumulasi taksiran hasil kerja
kontraktor sampai dengan bulan ini
Berfungsi untuk melaporkan perkiraan
hasil kerja / kegiatan KONTRAKTOR, untuk setiap periode ( 10 atau 11 hari ) dan
akumulasi pada bulan berjalan.
Yang dimaksud dengan kontraktor disini
adalah kontraktor dengan syarat sebagai berikut :
1. Bekerja
berdasarkan kontrak / SPK dengan semua persyaratannya.
2. Dalam kontrak / SPK dicantumkan dengan
jelas dan tegas volume kerja yang harus dikerjakan.
3. Dibayar berdasarkan volume kerja yang
telah diselesaikan, baik sebagian maupun seluruhnya.
4. Bukan merupakan pembelian bahan /
barang
5. Bukan merupakan jasa transportasi
6. Bukan Kontraktor Harian, Buruh Bebas,
BHL
Sumber
data :
1. Hasil kerja yang telah dicapai
2. Bon pengambilan barang untuk kontraktor
yang telah disetujui
Dibuat oleh pihak kontraktor sebanyak
2 lembar, kemudian didistribusikan sebagai berikut :
-
ke
1 untuk Divisi
-
ke
2 untuk arsip kontraktor
Dibuat
setiap periode dengan cara sebagai berikut :
1. Kontraktor : nama kontraktor yang bersangkutan
2. Kebun / Divisi : nama
kebun dan divisi yang bersangkutan
3. Periode = masa
periode kegiatan yang dilaporkan
- Periode I = tgl 26 s/d tgl
05
- Periode II = tgl 06 s/d tgl
15
- Periode III = tgl 16 s/d tgl 25
4. Bulan = nama bulan / tahun kegiatan yang
dilaporkan
5. SPK No. / Kontrak : nomor
SPK dan besarnya kontrak pekerjaan tersebut
6. Jenis Pekerjaan : nama jenis
pekerjaan yang dilaksanakan
7. Blok : nomor blok dan luas blok tersebut
8. Taksiran Hasil Kerja :
- Unit = satuan
kerja dari pekerjaan tersebut
- Prd ini = kemajuan
kerja yang dicapai pada periode ini
- s/d Prd ini = akumulasi
kemajuan kerja s/d periode ini pada bulan tersebut
9. Pemakaian bahan dari kebun :
- Nama Bahan = nama bahan
/ barang yang dipakai
- Unit = satuan
barang
- Prd
ini = jumlah barang kebun yang digunakan
kontraktor pada periode ini
- s/d
Prd ini = jumlah barang kebun yang digunakan
kontraktor s/d periode ini pada bulan tersebut
10. Keterangan : keterangan yang
diperlukan / mendukung kejelasan dari laporan
11. Dibuat : tanggal pembuatan nama dan tanggal
kuasa kontraktor
Berfungsi untuk melaporkan perkiraan
hasil kerja / kegiatan KONTRAKTOR, untuk setiap periode ( 10 atau 11 hari ) dan
akumulasi pada bulan berjalan.
Yang dimaksud dengan kontraktor disini
adalah kontraktor dengan syarat sebagai berikut :
1. Bekerja
berdasarkan kontrak / SPK dengan semua persyaratannya.
2. Dalam kontrak / SPK dicantumkan dengan
jelas dan tegas volume kerja yang harus dikerjakan.
3. Dibayar berdasarkan volume kerja yang
telah diselesaikan, baik sebagian maupun seluruhnya.
4. Bukan merupakan pembelian bahan ataupun
barang.
5. Bukan merupahan jasa transportasi.
6. Bukan Kontraktor Harian, Buruh bebas,
BHL.
Sumber
data :
1. Laporan Kemajuan Kerja.
2. Buku Pekerjaan Kontraktor
3. Bon pengambilan barang untuk kontraktor
yang telah disetujui.
Dibuat oleh krani divisi sebanyak 2
lembar, kemudian didistribusikan sebagai berikut : - ke 1 untuk
Manajer Kebun
- ke 2
untuk arsip Divisi
Dibuat
setiap periode dengan cara sebagai berikut :
1. Kontraktor : nama kontraktor yang bersangkutan.
2. Kebun / Divisi : nama kebun dan
divisi yang bersangkutan.
3. Periode : masa periode kegiatan yang dilaporkan.
- Periode I = tgl 26 s/d tgl 05
-
Periode II = tgl 06 s/d tgl 15
-
Periode III = tgl 16 s/d tgl 25
4. Bulan : nama bulan / tahun kegiatan yang
dilaporkan.
5. SPK No. / Kontrak : nomor
SPK dan besarnya kontrak pekerjaan tersebut
6. Jenis Pekerjaan : nama jenis
pekerjaan yang dilaksanakan.
7. Blok : nomor blok dan luas blok tersebut.
8. Taksiran Kemajuan Kerja :
- Kontraktor :
Unit = satuan
kerja dari pekerjaan tersebut.
Prd ini = kemajuan
kerja yang dicapai pada periode ini.
s/d Prd ini = akumulasi kemajuan kerja s/d periode ini
pada bulan tersebut.
- Kebun :
Prd ini = taksiran
kemajuan kerja yang dicapai pada periode ini.
s/d Prd ini = akumulasi kemajuan
kerja yang dicapai pada bulan tersebut.
9. Pemakaian bahan dari kebun :
Penggunaan barang kebun oleh
kontraktor yang jumlahnya berdasarkan BPB yang telah disetujui oleh Manajer.
Akan dapat didebet notakan ke kontraktor yang bersangkutan.
- Nama Bahan = nama bahan / barang
yang dipakai.
- Unit = satuan
barang.
- Prd ini = jumlah barang kebun yang digunakan kontraktor pada periode ini.
- s/d Prd ini = jumlah
barang kebun yang digunakan kontraktor s/d periode ini pada bulan tsb.
10. Dibuat : periksa dan tanda tangan Asisten Divisi.
11. Disetujui : periksa dan tanda tangan Askep
BUKU HARIAN SELEKSI BIBIT
Formulir ini fungsinya khusus untuk
mencatat hasil seleksi bibit yang masuk ke golongan apkir dan tidak digunakan
lagi, serta segera harus dimusnahkan.
Bila bibit hasil seleksi tersebut
masih akan dipelihara karena ada kemungkinan menjadi baik / normal kembali, maka
bibit hasil seleksi tersebut belum dicatat ke dalam Buku Harian Seleksi Bibit
ini.
Sumber data dari Buku Kegiatan Mandor
yang dibuat Mandor Bibitan.
Ukuran kertas = kuarto, dibuat 1
lembar saja untuk arsip Kantor Pembibitan.
Setiap 1 Kartu Bibit memiliki 1 Buku
Harian Seleksi Bibit.
Diisi
dengan tulisan tangan oleh Krani Bibitan setiap hari dengan cara sebagai
berikut :
1. No.
kartu : nomor Kartu Bibit yang bersangkutan.
2. Seleksi
ke : seleksi
keberapa periode seleksinya.
Periode
seleksi ada 3 tahap, yaitu :
Ke 1 = sejak tanam kecambah s/d umur 3 bulan.
Ke
2 = diatas umur 3 bulan s/d umur 9 bulan.
Ke 3 = diatas
umur 9 bulan s/d bibit dikirim untuk ditanam di lapangan
3. Sumber : sumber
untuk memperoleh kecambah / bibit yang diterima, misalnya : SOCFINDO, LONSUM,
MARIHAT.
4. Jenis : jenis
kecambah / bibit yang diperoleh, misalnya : DXP, DYP, dll.
5. Bln. : nama bulan / tahun seleksi yang
bersangkutan.
6. Jumlah : jumlah bibit afkir hasil seleksi
dalam masing – masing tanggal.
7. Paraf Ast. : diparaf
Asisten Divisi setiap tanggal pelaksanaan seleksi.
8. Jumlah : hasil penjumlahan dari atas ke bawah
untuk kolom nomor 6, merupakan jumlah bibit afkir hasil seleksi dalam 1 bulan
yang bersangkutan.
LAPORAN PEMELIHARAAN PEMBIBITAN
Formulir ini berfungsi untuk
melaporkan kegiatan harian pemeliharaan pembibitan kepada Asisten yang
membawahi Bibitan, baik yang dikerjakan karyawan kebun, Kontraktor maupun BHL.
Pengisiannya dipisah antara status ke 3 pelaksana tersebut.
Ukuran kertas = folio, berupa lembaran
lepas dan apabila tidak cukup, dapat ditambah dengan formulir yang sama.
Dibuat 2 lembar, aslinya diserahkan
kepada kantor Besar dan tembusannya untuk Pembibitan.
Sumber
data dari Buku Kegiatan Mandor.
Diisi
dengan tulisan tangan oleh Kerani Bibitan setiap hari kerja dengan cara sebagai
berikut :
1. Tanggal : tanggal pelaksanaan kerja.
2. Kode Perkiraan : kode perkiraan dari
jenis pekerjaan yang dikerjakan.
3. Tahun
Tanam : bulan / tahun tanam kecambah.
4. Jumlah
Bibit : jumlah bibit yang masih ada dari bulan / tahun tanam tersebut.
5. Jenis
Pekerjaan : jenis pekerjaan yang dikerjakan sesuai kode perkiraannya.
6. Rotasi
ke : rotasi yang ke berapa pekerjaan tersebut dilakukan dalam bulan
yang bersangkutan.
7. Hasil
Kerja, perjenis pekerjaan :
-
Satuan = satuan hasil kerja yang digunakan, misalnya : Ha, km, m, biji,
buah, dll.
-
Hari Ini = jumlah hasil kerja yang dicapai pada hari kerja tersebut.
8. Tenaga
Kerja (HK), perjenis pekerjaan :
- Hari
ini = jumlah HK yang digunakan pada hari kerja tersebut.
-
s/d Hari ini = jumlah HK yang digunakan s/d hari tersebut dalam bulan yang
bersangkutan
9. Pemakaian
Bahan, perjenis pekerjaan :
-
Nama = nama bahan yang digunakan.
-
Satuan = satuan bahan yang digunakan.
-
Hari Ini = jumlah bahan yang digunakan pada hari kerja tersebut.
-
s/d hari Ini = jumlah bahan yang digunakan s/d hari kerja tersebut dalam
bulan yang bersangkutan
10. Jumlah : hasil penjumlahan untuk kolom – kolom yang dapat dijumlahkan.
11. Dibuat : ditanda tangani dan dicantumkan nama Krani
Pembibitan.
12. Disetujui : ditanda tangani dan dicantumkan nama
Asisten yang membawahi bibitan setelah diperiksa kebenarannya.
KARTU
BIBIT
Formulir ini berfungsi untuk mencatat
jumlah bibit yang dikelola mulai dari penerimaan kecambah sampai bibit tersebut
cukup umur dan habis dikirim kepada yang meminta.
Setiap kartu hanya mencatat mutasi
bibit dari 1 (satu) jenis dan berasal dari 1 (satu) sumber.
Sampai saat ini sumber yang digunakan
ada 3, yaitu : SOCFINDO, LONSUM, MARIHAT.
Bila setiap sumber mengeluarkan 2 jenis bibit, kartu yang digunakan sebanyak 3 x 2 = 6 jenis
kartu.
Dibuat 1 kartu untuk 1 bulan tanam
dari setiap jenis dan sumber bibit, sehingga bila umur bibit sampai dikirim,
mencapai 14 bulan, maka jumlah kartu
sebanyak 6 x 14 = 84 kartu.
Setiap jenis kartu dapat terdiri dari
beberapa halaman karena kartu ini akan bersambung terus selama bibit dari suatu
bulan tanam belum habis dikirimkan kepada yang membutuhkannya.
Ukuran kertas = folio, dibuat dari
kertas karton (setebal Kartu Gudang), 1 rangkap dan dicetak bolak – balik. Bila
1 kartu tidak mencukupi dapat ditambahkan dengan kartu kosong yang sama
bentuknya.
Sumber data dari :
-
SP
penerimaan kecambah untuk penerimaan kecambah.
-
Buku
Kegiatan mandor untuk seleksi kecambah dan Buku Harian Seleksi Bibit untuk
seleksi bibit.
-
SP
pengiriman bibit kelapa sawit yang dikirim untuk ditanam ke lapangan.
Diisi
dengan tulisan tangan oleh Krani Bibitan setiap ada mutasi bibit dengan cara
sebagai berikut :
1. No.
Kartu : nomor urut kartu menurut sumber dan jenisnya.
2. Sumber : sumber kecambah / bibit yang diterima,
misalnya : SOCFINDO, LONSUM, MARIHAT.
3. Jenis : jenis kecambah / bibit yang diperoleh,
misalnya : DXP, DYP.
4. Bulan Tanam : bulan / tahun
kalender saat penanaman kecambah yang bersangkutan.
5. Penerimaan Kecambah :
- Tgl = tanggal saat
kecambah diterima di divisi / pembibitan.
- SP No. = nomor Surat Pengantar
yang menyertai kecambah tersebut, yaitu SP dari supplier kecambah tersebut atau
SP dari Kantor Perwakilan yang mengurus pembelian kecambah.
- Jumlah = jumlah kecambah yang
ditulis dalam Surat Pengantar yang bersangkutan, dan telah dicocokkan dengan
jumlah yang sebenarnya diterima.
6. Seleksi Kecambah : jumlah kecambah yang
afkir, sebagai akibat seleksi sewaktu penerimaan kecambah. Kemudian dijumlah ke
bawah dan digaris bawahi.
7. Kecambah ditanam : jumlah kecambah
yang ditanam ke persemaian yang sudah disediakan, yaitu jumlah kecambah yang
diterima dikurangi jumlah seleksi kecambah. Kemudian dijumlah ke bawah dan
digaris bawahi.
8. Seleksi.
Seleksi I :
- Tgl. = tanggal
akhir pelaksanaan seleksi I, yaitu tanggal akhir bulan ke-3 sejak kecambah
ditanam (bibit berumur 3 bulan)
- Jumlah = jumlah bibit afkir
hasil pelaksanaan seleksi I, (mulai kecambah ditanam sampai bibit berumur 3
bulan) dan di bawah angka jumlah seleksi I tersebut ditulis sisa bibit setelah
seleksi I dan digaris bawahi (bibit yang masih digolongkan baik).
Seleksi II :
- Tgl. = tanggal
akhir pelaksanaan seleksi II, yaitu tanggal akhir bulan ke-9 sejak kecambah
ditanam (bibit berumur 9 bulan).
- Jumlah = jumlah bibit afkir
karena pelaksanaan seleksi II (mulai bibit berumur 3 bulan s/d berumur 9 bulan)
dan di bawah angka jumlah Seleksi II tersebut ditulis sisa bibit setelah
seleksi II dan digarisbawahi (Bibit yang masih digolongkan baik).
Seleksi III :
- Tgl. = tanggal
akhir pelaksanaan seleksi III, yaitu saat bibit dipersiapkan untuk dikirim
kepada peminta untuk ditanam di lapangan.
- Jumlah = jumlah bibit afkir
karena pelaksanaan seleksi III (mulai bibit berumur 9 bulan s/d bibit siap
dikirim/ditanam ke lapangan) di bawah angka jumlah Seleksi III tersebut ditulis
sisa bibit stelah seleksi III dan digaris bawahi (Bibit yang siap kirim /
tanam).
9. Pengiriman :
- Tgl = tanggal
pengiriman bibit pokok kelapa sawit, sesuai dengan tanggal SP (Surat Pengantar
untuk mengirim bibit pokok kelapa sawit).
- SP No. = nomor SP
pengiriman bibit yang bersangkutan.
- Tujuan Ke = nama / alamat penerima
bibit yang dikirim, sesuai dengan yang tercantum dalam SP pengiriman bibit.
- Jumlah = jumlah bibit yang
dikirim. Jumlah bibit ini harus disaksikan dan diyakinkan kebenarannya oleh
Mandor Bibitan dan Asisten Divisi yang bersangkutan.
10. Sisa Bibit : sisa bibit yang
sudah cukup umur untuk ditanam ke lapangan yang masih tersedia di Pembibitan.
LAPORAN MUTASI DAN PERSEDIAAN BIBIT (perincian)
Formulir ini berfungsi untuk
melaporkan mutasi dan persediaan bibit per sumber dan jenisnya. Jadi laporan
dapat terdiri dari beberapa lembar.
Laporan ini terdiri dari :
-
Mutasi
Bibit
-
Pengiriman
Bibit
-
Perincian
Persediaan Akhir berdasarkan umur
-
Catatan
Ukuran kertas = kuarto, dibuat 3
lembar dan dijilid dengan laporan lainnya menjadi laporan Bulanan Kegiatan
Bibitan ditanda tangani Asisten yang membawahi Bibitan dan Askep lalu
didistribusikan sebagai berikut :
-
ke
1 untuk Region Controller
-
ke
2 untuk Estate Manajer
-
ke
3 untuk arsip Pembibitan
Dibuat dengan ketikan oleh Krani
Bibitan setiap bulan dengan cara sebagai berikut :
1. Periode : nama bulan / tahun yang bersangkutan.
2. Lokasi : nomor divisi lokasi bibitan.
3. Sumber : nama sumber bibit, yaitu : SOCFINDO,
LONSUM, MARIHAT.
4. Jenis : jenis bibit, seperti : DXP, DYP, dll.
I. MUTASI
BIBIT, sumber data dari Kartu Bibit
5. SALDO
AWAL : saldo
awal bulan dari bibit yang bersangkutan.
6. Penambahan : untuk
baris Penerimaan Kecambah.
Penerimaan Kecambah : jumlah
yang tercantum dalam Surat Pengantar penerimaan kecambah setelah dicocokkan
dengan penerimaan sebenarnya.
7. Kecambah yang rusak : jumlah
kecambah afkir, hasil seleksi kecambah. Keduanya untuk kolom Bulan ini s/d
Bulan ini.
8. Jumlah Penambahan : hasil
Penerimaan Kecambah dikurangi Kecambah yang rusak untuk kolom Bulan ini s/d
Bulan ini.
9. Jumlah tersedia : jumlah Saldo awal
ditambah jumlah Penambahan untuk kolom Bulan ini s/d Bulan ini.
10. Bibit afkir : jumlah bibit
afkir hasil seleksi I, II, dan III.
11. Pengiriman Bibit : jumlah
bibit kelapa sawit yang dikirim untuk ditanam ke lapangan baik untuk divisi
dalam Perkebunan sendiri maupun untuk Perkebunan lain dalam satu group, diisi
untuk kolom bulan ini dan sampai dengan bulan ini
12. Jumlah Pengurangan : penjumlahan bibit afkir
dan Pengiriman Bibit. Diisi untuk kolom Bulan ini dan s/d Bulan ini.
13. Saldo Akhir : hasil pengurangan
jumlah tersedia dengan jumlah pengurangan. Diisi hanya untuk
kolom s/d Bulan ini.
II. PENGIRIMAN BIBIT, sumber
data dari Kartu Bibit
1. DIVISI : nomor
divisi penerima bibit yang dikirim untuk ditanam ke lapangan, untuk bulan ini
dan sampai dengan bulan ini tahun berjalan.
2. Bulan tanam : bulan tanam dari
bibit yang dikirim.
3. Jumlah bibit yang dikirim berdasarkan
bulan tanamnya, untuk bulan ini dan akumulasi sampai dengan bulan ini untuk
setiap divisi.
4. Jumlah (a) : hasil
penjumlahan dari atas ke bawah.
5. PERKEBUNAN : diisi dngan nama
Perkebunan dalam group / penerima bibit yang dikirim untuk ditanam ke
lapangannya. Untuk penerimaan Bulan ini dan penerimaan sampai dengan bulan ini
dalam tahun berjalan.
6. Jumlah
(b) : penjumlahan banyaknya bibit yang dikirim ke perkebunan yang
bersangkutan.
7. Jumlah (a
+ b) : hasil
penjumlahan Jumlah (a) dengan Jumlah (b) untuk kolom Bulan ini dan s/d Bulan
ini.
III. PERINCIAN
PERSEDIAAN AKHIR BERDASARKAN UMUR
Kolom
Jumlah : jumlah bibit yang tersedia di pembibitan berdasarkan umurnya (1
sampai 14 bulan) pada bulan ini.
Data diperoleh
dari Kartu Bibit.
CATATAN
Ruang
yang dapat digunakan untuk diisi keterangan lain yang perlu ditambahkan,
Keterangan yang diisi adalah keterangan singkat dan belum dijelaskan dalam
kolom lain dan / atau pun dalam laporan lainnya.
Formulir ini merupakan Rekapitulasi
dari Laporan Mutasi dan Persediaan Bibit (perincian) dan revisi dari bentuk
yang lama, dengan penambahan kolom bulan tanamnya.
Ukuran
kertas = kuarto, terdiri dari 2 lembar, lembar 1 berisi : Mutasi bibit,
Pengiriman bibit dan Persediaan
akhir berdasarkan umur. Lembar ke 2
berisi : Pemakaian bahan untuk Pembibitan.
Dibuat
sebanyak 3 dan dijilid dengan laporan lainnya menjadi Laporan Bulanan Kegiatan
Bibitan dan ditanda tangani Asisten yang membawahi Pembibitan dan Askep,
didistribusikan sebagai berikut :
-
ke
1 untuk Region Controller
-
ke
2 untuk Estate Manajer
-
ke
3 untuk arsip Pembibitan
Sumber
data dari Laporan Mutasi dan Persediaan Bibit (perincian).
Diisi
dengan ketikan oleh Krani Bibitan setiap bulan dengan cara sebagai
berikut :
1. Periode : nama bulan / tahun yang bersangkutan.
2. Lokasi : nomor divisi lokasi bibitan.
I. MUTASI
BIBIT
3. SALDO
AWAL : diisi
untuk kolom Bulan Ini dengan jumlah seluruh bibit yang masih ada pada awal
bulan tersebut.
4. Penerimaan Kecambah : diisi
untuk kolom Bulan Ini dan s/d Bulan Ini dengan jumlah seluruh kecambah yang
diterima dan dibagi menurut sumbernya, kemudian dijumlah pada baris Jumlah (a)
5. Kecambah yang rusak : diisi
untuk Kolom Bulan Ini dan s/d Bulan Ini dengan jumlah kecambah afkir hasil
seleksi kecambah yang diterima dan dibagi menurut sumbernya.
Kemudian dijumlahkan pada baris Jumlah
(b)
6. Jumlah
Penambahan (a – b) : diisi untuk kolom Bulan Ini dan s/d
Bulan ini dengan hasil Jumlah (a) dikurangi Jumlah (b).
7. Bibit
yang afkir (c) : diisi untuk kolom Bulan Ini dan s/d Bulan
Ini dengan jumlah seluruh bibit yang afkir karena seleksi I, II, III di
pembibitan.
8. Pengiriman
Bibit (d) : diisi untuk kolom Bulan Ini s/d Bulan Ini dengan jumlah bibit
yang dikirim ke divisi – divisi di perkebunan yang bersangkuan dan Perkebunan
lainnya dalam group.
9. Jumlah
Pengurangan (c + d) : diisi untuk kolom Bulan Ini dan s/d Bulan
Ini dengan hasil penjumlahan bibit afkir dengan bibit yang dikirim.
10. SALDO
AKHIR : diisi
hanya untuk kolom s/d Bulan Ini dengan hasil penjumlahan Saldo Awal dan Jumlah
Penambahan, lalu dikurangi Jumlah Pengurangan.
Jumlah
ini merupakan sisa bibit yang ada dalam pembibitan pada akhir bulan tersebut.
II. PENGIRIMAN BIBIT
1. Divisi : diisi nomor Divisi – divisi penerima
bibit yang dikirim untuk ditanam ke lapangan. Dengan jumlah bibit yang dikirim dalam bulan ini dan
jumlah sampai dengan bulan ini dalam tahun berjalan.
2. Bulan tanam : Bulan tanam dari
bibit yang dikirim.
3. Bibit yang dikirim berdasarkan Bulan
tanam, untuk Bulan ini dan akumulasinya dari bulan sebelumnya untuk setiap
Divisi.
4. Jumlah (a) : diisi untuk
kolom Bulan Ini dan s/d Bulan Ini merupakan hasil penjumlahan pengiriman ke
divisi – divisi.
5. Perkebunan : diisi nama
perkebunan – perkebunan dalam group yang menerima bibit yang dikirim, dan
jumlah bibit yang dikirim dalam bulan ini dan sampai dengan bulan ini dalam
tahun berjalan.
6. Jumlah (b) : diisi untuk
kolom bulan ini dan s/d bulan ini merupakan penjumlahan total pengiriman bibit
ke perkebunan – perkebunan lain dalam group.
7. Jumlah (a + b) : diisi untuk kolom
Bulan Ini dan s/d Bulan Ini merupakan hasil penjumlahan Jumlah (a) dan Jumlah
(b).
III. PERINCIAN
PERSEDIAAN AKHIR BERDASARKAN UMUR
Kolom Jumlah : jumlah bibit yang
tersedia di pembibitan berdasarkan umurnya (1 s/d 14 bulan) pada bulan ini.
IV. PEMAKAIAN
BAHAN UNTUK PEMBIBITAN
Sumber data dari Laporan Pemeliharaan
Pembibitan dalam kolom pemakaian bahan dan Bon Pengeluaran.
1. Nomor Perkiraan Barang : nomor
perkiraan barang yang digunakan.
2. Nama
/ Spesifikasi Barang : nama barang yang digunakan.
3. Satuan : bentuk
satuan dari barang yang digunakan, misal : kg, liter, lembar meter, dsb.
4. Bulan ini : banyaknya
bahan yang digunakan di bulan tersebut.
5. s/d Bulan
ini : banyaknya
bahan yang digunakan s/d bulan ini dalam tahun berjalan.
Formulir baru ini berfungsi untuk
melaporkan kegiatan kerja pemeliharaan pembibitan setiap bulan dan akumulasi
dari bulan – bulan sebelumnya, meliputi seluruh kegiatan, baik yang
dilaksanakan oleh tenaga SKU, BHL maupun Kontraktor, diharapkan dengan formulir
ini dapat tersajikan semua kegiatan yang dilaksanakan di Pembibitan.
Ukuran kertas = double kuarto, berupa
lembaran lepas, apabila tidak cukup dapat ditambahkan dengan formulir yang sama
dan pada kolom terakhir dilakukan penjumlahan untuk HK dan bahan yang
digunakan.
Dibuat 3 lembar dan dijilid dengan
laporan lainnya menjadi Laporan Bulanan Kegiatan Bibitan, ditanda tangani
Asisten dan Askep lalu didistribusikan sebagai berikut :
-
ke
1 untuk Region Controller
-
ke
2 untuk Estate Manager
-
ke
3 untuk arsip Pembibitan
Dibuat dengan ketikan oleh Krani
Pembibitan setiap bulan dengan cara sebagai berikut :
1. Bulan : nama bulan dan tahun pelaporan.
2. Divisi : nama Divisi.
3. Kode
Perkiraan : kode perkiraan dari jenis pekerjaan yang
dilaporkan.
4. Uraian : diisi berturut ke bawah, jenis pekerjaan,
nama bahan yang digunakan berikut dosis dan satuannya.
5. Tahun
tanam / jumlah bibit : tahun tanam bibit dan jumlah bibit.
6. - Volume Pekerjaan : volume
pekerjaan berdasarkan jenis pekerjaan, pada uraian diisi untuk Rencana dan
Realisasinya pada bulan ini dan akumulasinya sampai dengan bulan ini.
- HK : penggunaan HK berdasarkan jenis pekerjaan
pada uraian diisi untuk Rencana, Realisasi bulan ini, dan akumulasinya sampai
dengan bulan ini.
- Jumlah bahan : penggunaan
bahan berdasarkan uraian diisi untuk Rencana dan Realisasi bulan ini dan
akumulasinya sampai dengan bulan ini.
Jumlah total pemakaian HK per tahun
tanam.
Yang dimaksud dengan kontraktor di
sini adalah kontraktor yang bekerja dengan syarat - syarat sebagai berikut :
1. Bekerja
berdasarkan kontrak / SPK dengan semua persyaratannya.
2. Dalam kontrak / SPK dicantumkan dengan
jelas dan tegas volume kerja yang harus dikerjakan.
3. Dibayar berdasarkan volume kerja yang
telah diselesaikan, baik sebagian maupun seluruhnya.
4. Bukan merupakan pembelian bahan ataupun
barang.
5. Bukan merupakan jasa transportasi.
6. Bukan Kontraktor Harian, Buruh bebas,
BHL.
Yang
dimaksud dengan kontraktor lokal di sini adalah kontraktor yang bukan
kontraktor utama untuk penanaman baru.
Berfungsi
untuk melaporkan situasi hasil kerja KONTRAKTOR LOKAL yang bekerja dalam suatu
divisi.
Sumber
data dari kontrak / SPK, Buku Pekerjaan Kontraktor, dan Berita Acara
Pemeriksaan Pekerjaan.
Ukuran kertas = kuarto. Dibuat dari 3
rangkap (asli + 2 tembusan) yang akan dijilid bersama dengan laporan lainnya
menjadi Laporan Bulanan Kegiatan Divisi.
Dibuat setiap
bulan oleh krani Divisi dengan cara sebagai berikut :
1. Kebun : nama kebun / proyek yang bersangkutan.
2. Divisi : nomor divisinya.
3. Bulan : bulan / tahun kegiatan yang dilaporkan.
4. Nomor
SPK / Kontrak : nomor SPK untuk kontrak kerja tersebut.
5. Nama Kontraktor : nama
kontraktor yang melaksanakan SPK tersebut.
6. Jenis Pekerjaan : jenis
pekerjaan yang dikerjakan.
7. Volume Pekerjaan :
- Satuan = satuan
volume kerja tersebut.
- Kontrak = jumlah volume
kerja menurut kontrak.
- Realisasi = jumlah
volume kerja yang diselesaikan dan diterima baik
Variance :
- Volume = selisih
antara volume kerja menurut kontrak dengan volume kerja yang diselesaikan
(kontrak – realisasi).
- % = persentase selisih tersebut dari
kontrak.
8. Keterangan : keterangan
singkat tentang variance yang melebihi 10%
Misalnya = -
Dilanjutkan dengan SPK baru.
- Tidak
dilanjuti lagi.
- dsb.
9.
Dibuat : tanda
tangan dan nama Asisten yang bersangkutan.
10. Disetujui : paraf Askep, tanda tangan, dan nama
manager.
Formulir untuk masing-masing laporan dapat di download di web ini.
Demikian prosedur administrasi pembibitan, semoga bisa bermanfaat.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar