Dalam administrasi panen akan diuraikan administrasi kegiatan mulai dari persiapan potong buah sampai buah selesai dikirim ke pabrik.
TANAMAN MENGHASILKAN
TANAMAN MENGHASILKAN
Dalam
uraian ini yang dimaksud dengan tanaman menghasilkan untuk pokok kelapa sawit
adalah tanaman yang sudah menghasilkan buah yang dapat diproses oleh pabrik.
Buah ini umumnya disebut TBS (Tandan Buah Segar) atau FFB (Fresh Fruit Bunch).
POKOK TM ----> PANEN ----> TBS ----> Angkutan -----> Pengolahan/Pabrik
Dari bagan di atas dapat dijelaskan
:
P A N E N
Pada tanaman kelapa sawit pada masa
TM, diharapkan sudah memberikan hasil dimana hasil yang didapat tergantung pada
cara pemeliharaan pada tanaman mulai dari masa penanaman baru hingga fase
tanaman akan direplanting.
Pada masa TM masuk kegiatan Panen
yaitu pengutipan buah kelapa sawit dengan segala persyaratannya, buah hasil
panen umumnya disebut TBS (Tandan Buah Segar) yang dikumpul di TPH (Tempat
Pemungutan Hasil).
Dengan menggunakan jasa pengangkutan
/ Kontraktor Angkutan Buah dan / atau Angkutan Kebun sendiri, TBS dibawa dari
lapangan ke pabrik (Pengolahan TBS).
Umur tanaman mulai menghasilkan TBS
tidak sama dan tidak dapat diduga dengan tepat, namun dapat diperkirakan dengan
penyimpangan yang tidak terlalu jauh meleset.
Setelah melalui masa kastrasi
(pembuangan buah angina / pasir) tanaman mulai berproduksi dan umurnya
bervariasi antara 4 s/d 5 tahun sejak kecambah.
Masa pembibitan sejak kecambah dapat
berkisar antara 10 bulan s/d 2 tahun, kemudian masa TBM dapat berkisar antara 2
s/d 3 tahun.
Pemindahan
golongan dari Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) ke dalam golongan Tanaman
Menghasilkan secara administratif
dilakukan pada awal tahun buku yang juga merupakan awal tahun kalender.
Pelaksanaan
potong buah (panen) dapat dilakukan oleh tenaga kerja tetap / tidak tetap.
Dasar pemikirannya adalah : selama pelaksanaan dapat dilakukan oleh tenaga
kerja tetap, maka pelaksanaan panen tersebut diserahkan kepada tenaga kerja
tetap. Bila tenaga kerja tetap tidak cukup, maka pelaksanaan panen diserahkan
sebagian kepada tenaga kerja tidak tetap, berdasarkan ketentuan – ketentuan
yang telah ditetapkan baik yang berlaku untuk tenaga kerja tetap dan ketentuan
bagi tenaga kerja tidak tetap.
Dalam
pelaksanaan panen ini diberlakukan sy\istem premi bagi tenaga kerja tetap,
sedangkan untuk tenaga kerja tidak tetap berlaku sistem kontrak.
Yang
dimaksud sistem premi adalah pemberian upah di luar upah harian yang telah
ditentukan. Upah tersebut dihitung atas kelebihan hasil kerja dari basis yang
telah ditentukan.
Demi
meningkatkan rasa tanggung jawab atas mutu kerja sehubungan dengan pemberian
hak atas premi, maka dibuat suatu sanksi terhadap sistem premi tersebut. Adapun
sistem premi dan denda baik untuk karyawan panen maupun para pengawas diatur
dengan surat
keputusan tersendiri, dengan mempertimbangkan topografi dan keadaan kebun
setempat.
PENGANGKUTAN TBS
Angkutan
buah dari lapangan ke pabrik umumnya dilaksanakan oleh Kontraktor Angkutan.
Kontraktor tersebut dapat hanya mengontrak angkutan dan dapat juga sekaligus
mengontrak potong buah.
Pengawasan
dilakukan oleh Pengawas Transport Buah yang merupakan bawahan dan bertanggung
jawab langsung kepada Mandor I.
Pelaksanaan
dilakukan dengan pengawasan secara langsung terhadap kendaraan pengangkut TBS,
sejak berangkat ke lapangan untuk mengutip / memuat buah, menghitung TBS yang
dimuat, menyelesaikan administrasi di Kantor Divisi sampai TBS yang diangkut
selesai dibongkar di Loading Ramp.
Kemudian
melaporkan seluruh aktivitas angkutan buah tersebut setiap hari kepada Asisten
/ Krani Divisi setelah diperiksa oleh Mandor I.
Ada juga perkebunan yang jumlah
produksinya masih sedikit dan tidak memiliki pabrik sendiri, melakukan
pengangkutan buah dengan truk pengangkut milik Perkebunan sendiri, sedangkan
bila kekurangan kendaraan dipenuhi dengan menggunakan jasa Kontraktor Angkutan.
Untuk
melaksanakan kegiatan panen dibuat Rencana Kerja berdasarkan Rencana Anggaran Belanja
dan kondisi lapangan setiap akhir tahun untuk tahun berikutnya.
Rencana
Kerja dibuat untuk tahunan, bulanan, dan harian. Dalam membuat
rencana kerja ini Asisten dibantu oleh Krani Divisi dan Seksi Adm Produksi /
Tanaman.
Dalam pembuatan rencana kerja ini
tidak terlepas dari hasil / produksi tahun – tahun lalu sebagai pembanding dan
perkiraan atas cuaca pada tahun berjalan dan untuk tahun mendatang, diharapkan
produksi dan rencana kerja yang diperkirakan akan mendekati kenyataan yang ada.
SARANA
ADMINISTRASI
BUKU
KUTIP BERONDOLAN SKU
Disini
disajikan sarana Administrasi Panen TBS dikhususkan Agronominya saja, terpisah
dari sarana Administrasi Pengupahan, Pembelian, dan Persediaan yang akan
dijelaskan dalam Buku Prosedur Administrasi masing – masing.
Dan sarana Administrasi Agronomi
yang sifatnya umum disajikan tersendiri di dalam Administrasi Prosedur Agronomi
Umum.
Dengan diterbitkannya Buku Pedoman
Administrasi dalam bentuk baru ini diharapkan memudahkan di dalam penggunannya.
Sarana administrasi ini meliputi
bentuk – bentuk seperti di bawah ini :
1. Buku
Ancak Panen.
2. Buku
Potong Buah.
3. Notes
Potong Buah.
4. Serah
Terima Buah.
5. Surat Pengantar Buah.
6. Laporan
Pengiriman Buah.
7. Laporan
Pemungutan Buah Kelapa Sawit.
8. Laporan
Bulanan Panen.
9. Pusingan
Potongan Buah.
10. Pemeriksaan
Mutu Panen.
11. Buku Kutip Berondolan SKU.
12. Buku Kutip Berondolan BHL.
13. Data
Harian Panen.
14. Rekapitulasi Data Harian.
Sarana
Administrasi lainnya yang ada kaitannya dengan administrasi pembibitan adalah :
1. Rencana Kerja Tahunan – lihat Prosedur
Administrasi Agronomi Umum.
2. Rencana Kerja Bulanan – lihat Prosedur
Administrasi Agronomi Umum.
3. Rekapitulasi
Rencana Kerja Bulanan – lihat Prosedur Administrasi Agronomi Umum.
4. Rencana Kerja Harian – lihat Prosedur
Administrasi Agronomi Umum.
5. Daftar
Absensi - lihat Prosedur Administrasi Pengupahan.
6. Laporan Hari
Karyawan - lihat Prosedur Administrasi Personalia.
7. Laporan
Premi Panen - lihat Prosedur Administrasi Pengupahan.
8. Laporan
Premi Kutip Berondolan - lihat Prosedur Administrasi Pengupahan.
9. Daftar Upah
Kutip Berondolan - lihat Prosedur Administrasi Pengupahan.
10. Kebutuhan
Barang Bulanan - lihat Prosedur Administrasi Persediaan.
11. Bon Pengeluaran
(BP) - lihat Prosedur Administrasi Persediaan.
12. Kartu Gudang
Divisi - lihat Prosedur Administrasi Persediaan.
13. Buku
Pemakaian Alat Kerja - lihat Prosedur Administrasi Persediaan.
14. Bon
Permintaan Barang (BPB) - lihat Prosedur Administrasi Persediaan.
15. Laporan
Kegiatan Bulanan Divisi – Prosedur Pelaporan Divisi.
BUKU ANCAK PANEN
Formulir
ini berfungsi sebagai alat kontrol terhadap pelaksanaan panen dan khusus untuk
mencatat keadaan ancak panen dari setiap pemanen oleh Mandor panen dan di bawah
pengawasan Asisten.
Sumber data dari hasil pemeriksaan
ancak pemanen di lapangan pada hari tersebut.
Ukuran kertas = ½
kuarto, dibuat 1 lembar berupa lembaran lepas dan sebagai bagian untuk
pembuatan Laporan Potong Buah.
Diisi dengan
tulisan tangan oleh Mandor Panen setiap hari dengan cara sebagai berikut :
1. Tanggal : tanggal pelaksanaan panen.
2. Divisi : nomor divisi.
3. NIK : Nomor Induk Karyawan.
4. Nama Pemanen : nama
– nama pemanen yang melaksanakan panen / potong buah.
5. Tahun tanam : tahun tanam
areal yang dipanen.
6. No.
Blok : nomor blok areal yang dipanen.
7. Salah
panen / denda : kesalahan panen yang dilakukan oleh pemanen.
T = Jumlah
buah masak tidak dipotong pemanen.
L = Jumlah
buah sudah dipotong tidak diangkut ke TPH.
P = Kesalahan
pemotongan dan peletakkan pelepah.
8. Pusingan ke : pusingan
panen keberapa pada bulan tersebut untuk panen ini.
9. Luas
Panen : luas areal yang dipanen [ada hari tersebut.
10. Dibuat : tanda tangan dan nama mandor panen yang
mengisi buku ancak panen.
11. Disetujui : tanda tangan dan nama Asisten yang
memeriksanya.
BUKU POTONG BUAH
Formulir
ini berfungsi untuk mencatat hasil potong buah dari setiap pemanen di lapangan
setiap hari panen, berdasarkan jumlah pemanen yang dibawahi setiap Krani Panen
dan di bawah pengawasan Mandor I.
Sumber data dari hasil penghitungan
di Tempat Pemungutan Hasil (TPH) dan Buku Ancak Panen dari mandor.
Ukuran kertas = kuarto,
dibuat 1 lembar berupa lembaran lepas dan setelah komputerisasi berjalan dibuat
2 rangkap, dan didistribusikan sebagai berikut :
-
lembar
ke 1 dikirim ke kantor besar sebagai data input computer.
-
lembar
ke 2 untuk arsip divisi.
Diisi dengan tulisan tangan oleh
Krani Panen setiap hari dengan cara sebagai berikut :
1. Tanggal : tanggal pelaksanaan panen.
2. Divisi : nomor divisinya.
3. Mandor Panen : nama Mandor Panen dari
pemanen yang dihitung hasil panennya.
4. NIK : Nomor Induk Karyawan.
5. Nama Pemanen : nama – nama pemanen
yang melaksanakan panen / potong buah.
6. Tahun
Tanam : tahun
tanam areal yang dipanen.
No.
Blok : nomor blok areal yang dipanen.
7. Janjang di TPH : jumlah janjang TBS hasil
masing – masing pemanen yang dapat berada di beberapa nomor TPH. Misalnya ada
di 3 TPH (TPH no : 3/20, 4/22, 5/24 ; keterangan
3/20 : 3 = nomor TPH, 20 = jumlah
janjang ; jumlah total = 66 jj).
8. Normal : jumlah janjang buah normal / baik, yang akan dikirim ke pabrik.
9. Salah
Panen :
M = jumlah
janjang buah mentah yang dipotong pemanen.
T = jumlah
buah masak tidak dipotong pemanen.
L = jumlah buah sudah dipotomh tidak diangkut ke
TPH, untuk buah mentah, selain dikenakan dnda L tetap dikenakan denda M.
G = -
jumlah buah yang bergagang panjang / tidak dipotong rapat.
-
jumlah buah tidak diletakkan di TPH.
P = Denda
memotong / susun pelepah
Pelepah sengkleh,
pelepah tidak disusun sesuai aturan, pelepah dibuang ke parit.
Rp = Denda yang dikenakan selain denda tersebut
di atas, antara lain : berondolan tidak dikutip, tidak bersih, atau dibuang ke
gawangan dan denda lainnya.
10. Sampah : jumlah janjang buah sampah yang dipotong
dan diangkut ke TPH.
11. Pendapatan / Netto : yaitu jumlah yang akan
digunakan sebagai dasar perhitungan premi.
12. Basis : jumlah janjang basis borong menurut
peraturan panen yang berlaku.
13. Pusingan : pusingan keberapa dalam bulan tersebut
untuk panen ini.
14. Luas : luas areal (Ha) yang dapat dipanen pada
hari tersebut oleh 1 mandoran.
15. Jumlah : penjumlahan dari atas ke bawah untuk masing
– masing kolom.
16. Dibuat : tanda
tangan dan nama Krani Panen yang bersangkutan.
17. Disetujui : tanda
tangan dan nama Mandor I yang memeriksanya.
Untuk kebun yang pengutipan
berondolannya dengan tenaga tersendiri, denda kesalahan pengutipan berondolan
tidak dikenakan kepada pemanen tetapi dikenakan kepada tenaga pengutip yang
bersangkutan, dan menggunakan formulirnya tersendiri disajikan pada formulir Buku
Kutip Berondolan.
Setelah komputerisasi berjalan Buku
Potong Buah merupakan data yang dikirimkan Divisi ke kantor besar setelah
diparaf oleh Asisten (data input).
Formulir ini berfungsi untuk mencatat
hasil kutip berondolan dari setiap pengutip di lapangan setiap hari panen,
berdasarkan jumlah pengutip yang dibawahi setiap Pengawas / Mandor dan di bawah
pengawasan Mandor I.
Sumber data dari
hasil penghitungan di Tempat Pemungutan Hasil (TPH) dan Buku Ancak Panen dari
mandor.
Ukuran
kertas = kuarto, dibuat 1 lembaran lepas dan setelah komputerisasi
berjalan dibuat 2 rangkap, dan didistribusikan sebagai berikut :
-
lembar
ke 1 dikirim ke kantor besar sebagai data input komputer.
-
lembar
ke 2 untuk arsip divisi.
Diisi dengan
tulisan tangan oleh Pengawas setiap hari dengan cara sebagai berikut :
1. Tanggal : tanggal pelaksanaan panen.
2. Divisi : nomor divisinya.
3. Basis Borong : diisi dengan
jumlah basis kg kutip berondolan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4. No. : nomor urut.
5. NIK : Nomor Induk Karyawan yang bersangkutan.
6. Nama
Pengutip : nama – nama pengutip berondolan yang melaksanakannya.
7. No.
Blok : nomor blok areal yang dipanen.
8. Berondolan
di TPH : jumlah
berondolan hasil pengutipan per orang yang di beberapa nomor TPH.
Misalnya ada di 3 TPH (TPH no : 3/150T1,
4/80K1, 4/150)
Keterangan : -
3/150T1 : 3 = nomor TPH, 150 =
kg, T1 = denda berondolan tinggal / tidak dikutip 1 pokok (Hasil berondolan =
380 kg).
-
Untuk denda K dalam satuan goni /
tumpukan
-
Untuk denda L dalam satuan goni /
tumpukan dan denda lainnya.
9. Hasil / kg : - jumlah
kg berondolan yang terkutip pada Hari ini
- jumlah
kg berondolan yang terkutip sampai dengan Hari ini.
10. Premi lebih /
Rp : premi
yang didapat dari hasil lebih basis borong.
11. Denda
kesalahan / Rp :
- T = diisi
dalam besaran Rupiah untuk denda berondolan tinggal / tidak dikutip bersih.
- K = diisi
dalam besaran Rupiah untuk denda berondolan tidak bersih bercampur tanah,
sampah atau lainnya.
- L = diisi
dalam besaran Rupiah untuk denda berondolan yang letaknya tidak pada tempatnya.
- LL = Denda
yang dikenakan selain denda tersebut di atas.
12. Premi rajin : premi kerajinan yang diberikan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
13. Sisa premi /
Rp : premi yang diterima pengutip pada hari ini dan akumulasinya s/d
hari ini.
14. Jumlah : untuk kolom dari atas ke bawah yang dapat dijumlahkan.
15. Dibuat : tanda tangan dan nama Pengawas yang bersangkutan.
16. Disetujui : diperiksa dan ditanda tangani Asisten, setelah lebih dahulu
diperiksa dan diparaf Mandor I.
Setelah komputerisasi berjalan Buku
Kutip Berondolan merupakan data yang dikirimkan Divisi ke kantor besar (data
input).
BUKU KUTIP BERONDOLAN BHL
Formulir ini berfungsi untuk mencatat
hasil kutip berondolan dari setiap pengutip di lapangan setiap hari panen,
berdasarkan jumlah pengutip yang dibawahi setiap Pengawas / Mandor dan dibawah
pengawasan Mandor I.
Sumber
data dari hasil penghitungan di Tempat Pemungutan Hasil (TPH) dan Buku Ancak
Panen dari mandor.
Ukuran
kertas = kuarto, dibuat 1 lembar berupa lembaran lepas dan setelah
komputerisasi berjalan dibuat 2 rangkap, dan didistribusikan sebagai berikut :
-
lembar
ke 1 dikirim ke kantor besar sebagai data input komputer.
-
lembar
ke 2 untuk arsip divisi.
Diisi
dengan tulisan tangan oleh Pengawas setiap hari dengan cara sebagai berikut :
1. Tanggal : tanggal pelaksanaan panen.
2. Divisi : nomor divisinya.
3. Basis
kerajinan : diisi dengan jumlah kg basis kutip berondolan sesuai dengan
ketentuan untuk mendapatkan premi kerajinan.
4. No. : nomor urut.
5. Nama Pengutip : nama – nama pengutip
berondolan yang melaksanakannya.
6. No.
Blok : nomor blok areal yang dipanen.
7. Berondolan
di TPH : jumlah
berondolan hasil kutipan per orang yang berada di beberapa nomor TPH.
Misalnya ada di 3 TPH (TPH no : 3/150T1,
4/80K1, 4/150)
Keterangan : -
3/150T1 : 3 = nomor TPH, 150 =
kg berondolan, T1 = denda berondolan tinggal / tidak dikutip 1 pokok (Hasil
berondolan = 380 kg).
-
Untuk denda K dalam satuan goni /
tumpukan
-
Untuk denda L dalam satuan goni /
tumpukan dan denda lainnya.
8. Hasil / kg : - jumlah
kg berondolan yang terkutip pada Hari ini
-
jumlah kg berondolan yang terkutip sampai
dengan Hari ini.
9. Denda
kesalahan / Rp :
- T = diisi
dalam besaran Rupiah untuk denda berondolan tinggal / tidak dikutip bersih.
- K = diisi
dalam besaran Rupiah untuk denda berondolan tidak bersih bercampur tanah,
sampah atau lainnya.
- L = diisi
dalam besaran Rupiah untuk denda berondolan yang letaknya tidak pada tempatnya.
- LL = Denda
yang dikenakan selain denda tersebut di atas.
10. Premi
kerajinan : besaran rupiah yang didapat untuk kerajinan sesuai dengan peraturan
yang telah ditetapkan.
11. Upah
/ Rp : - upah yang diterima pengutip pada hari ini
-
dan akumulasinya s/d hari ini.
12. Jumlah : untuk kolom dari atas ke bawah yang dapat
dijumlahkan.
13. Dibuat : tanda tangan dan nama Pengawas yang bersangkutan.
14. Disetujui : diperiksa dan ditanda tangani Asisten, setelah lebih dahulu
diperiksa dan diparaf Mandor I.
Setelah komputeriasi berjalan Buku
Kutip Berondolan merupakan data yang dikirimkan Divisi ke kantor besar (data
input).
NOTES POTONG BUAH
Formulir ini berfungsi sebagai
sarana pencatatan hasil panen, sekaligus penghitungan premi per Pemanen.
Ukuran kertas = ½ kuarto dijilid
hingga berupa block note. Cover dibuat dari kertas tebal, misalnya karton
manila.
Tiap buku berisi lembaran yang cukup
untuk 6 bulan, tiap bulan terdiri dari 3 lembar. Lembar pertama untuk tanggal 1 s/d 10, lembar kedua untuk
tanggal 11 s/d 20, lembar ketiga untuk tanggal 21 s/d 31. Dengan demikian 1
buku berisi 18 lembar.
Tiap
pemanen memperoleh 2 buku untuk 1 tahun. Buku pertama berisi untuk bulan
ganjil, yaitu : Januari, Maret, Mei, Juli, September, November.
Buku
kedua berisi untuk bulan genap, yaitu : Februari, April, Juni, Agustus,
Oktober, Desember.
Sumber data dari Buku Potong Buah.
Diisi dengan tulisan tangan setiap
sore oleh Krani Pangan dengan cara sebagai berikut :
1. Bulan : nama bulan pelaksanaan panen.
2. Mandor : nama Mandor Panen yang bersangkutan.
3. Krani : nama Krani Panen yang bersangkutan.
4. Tanggal : tanggal
pelaksanaan panen.
5. Blok : nomor blok yang dipanen.
6. Hasil panen (JJ), berisi tentang :
P/N
(pendapatan / Netto) =
-
Pendapatan
(versi SUMUT 1990), yaitu jumlah janjang Normal
+ Mentah + Sampah.
-
Netto
(versi di luar SUMUT 1990), yaitu jumlah janjang Bruto (Normal + Mentah + Sampah) dikurangi jumlah
janjang denda
7. Basis : jumlah janjang yang ditetapkan sebagai
dasar penentuan prestasi karyawan.
8. Lebih : P/N – Basis
9. Premi (Rp) : premi yang diberikan berdasarkan hasil
panen terdiri dari : - Basis = jumlah
rupiah premi untuk pencapaian basis
- Lebih = jumlah rupiah premi untuk yang melebihi
basis
-
Jumlah = jumlah
rupiah Basis + Lebih
10. Denda (Rp) : denda yang dikenakan berdasarkan hasil
panen terdiri dari : - M = mentah, jumlah
rupiah untuk denda buah mentah
-
LL = jumlah rupiah untuk denda lainnya
11. Sisa Premi (Rp) : premi permanent, dengan
perhitungan :
Jumlah Premi (Rp) – Denda (Rp)
12. Pinjaman
(Rp) : denda
yang tidak bisa dibayarkan karena tidak mendapat premi pada hari tersebut
(hutang).
Contoh :
Pemanen A
hanya mendapatkan 50 jjg dari basis 70 jjg, dan dikenakan denda buah mentah 2
jjg, berarti pemanen A pada hari tersebut tidak mendapat premi tapi dikenakan
denda buah mentah (minus Rp), denda (minus Rp) tersebut dimasukkan dalam
catatan Pinjaman yang akan diperhitungkan kemudian.
13. Jumlah
Dibayar (Rp) : jumlah premi yang diterima pemanen (butir 10 – 11).
14. Penjumlahan
dari atas ke bawah untuk kolom yang dapat dijumlahkan.
SERAH TERIMA BUAH
Kebun
: 1
|
No.
Pol. Truk : 3
|
|||||||
SERAH TERIMA BUAH
|
||||||||
Divisi
: 2
|
No. 4
|
Tgl. : 5
|
Jam : 6
|
|||||
Tahun Tanam
|
No. Blok
|
Jumlah Janjang
|
Taksasi Kg
|
Krani
|
||||
11
|
||||||||
(………………………)
|
||||||||
7
|
8
|
9
|
10
|
|||||
supir
|
||||||||
12
|
||||||||
(………………………)
|
||||||||
SERAH TERIMA BUAH
Formulir
ini digunakan Kebun yang belum memiliki pabrik, berfungsi sebagai surat
pengantar dari lapangan ke Kantor Divisi atau dari lapangan ke pool angkutan
atau dari Kantor Divisi ke pool angkutan / Kantor Besar, dan dari pool angkutan
/ Kantor Besar berdasarkan Serah Terima Buah akan dibuat Surat Pengantar Buah.
Ukuran kertas = ¼ folio, dibuat 2
lembar, asli untuk pool angkutan / Kantor Besar, tembusan untuk Kantor Divisi.
Sumber data dari penghitungan TBS yang
dikirim.
Diisi dengan tulisan tangan oleh Krani
Panen atau Pengawas Transport Buah atau Krani Divisi untuk tiap trip angkutan
TBS dengan cara sebagai berikut :
1. Kebun : nama kebun yang bersangkutan.
2. Divisi : nomor divisinya.
3. No. Pol. Truk : nomor polisi truk yang bersangkutan.
4. No. : nomor STB tersebut.
5. Tgl. : tanggal pelaksanaan angkutan.
6. Jam : jam keberangkatan angkutan dari tempat STB ini
dibuat.
7. T.
Tanam : T tanam areal asal TBS dipanen.
8. No.
Blok : nomor blok areal asal TBS dipanen.
9. Jumlah
Janjang : jumlah janjang TBS yang diangkut.
10. Taksasi Kg : jumlah kg buah yang diangkut menurut taksasi
divisi yang bersangkutan.
11. Krani : ditanda tangani dan dicantumkan nama Krani yang membuat Serah
Terima Buah ini.
12. Supir : ditanda tangani dan dicantumkan nama Supir yang mengangkut TBS
tersebut.
SURAT
PENGANTAR BUAH
Formulir
ini berfungsi sebagai surat
pengantar buah untuk :
-
Pengiriman dari Divisi ke Pabrik masih di dalam
lingkungan kebun sendiri, merupakan pengganti dari PBOF.
-
Oleh
Kebun dari PT yang belum memiliki pabrik ke Pabrik PT lain tetapi masih dalam
lingkungan group, dengan sumber data dari Serah Terima Buah.
Ukuran kertas = ½ kuarto, dibuat 3
lembar untuk setiap pengiriman dengan didistribusikan sebagai berikut :
- ke
1 untuk Kantor Pabrik penerima setelah
ditanda tangani petugas pabrik penerima serta dilampirkan Kartu Timbangan.
- ke 2 untuk
Transportir setelah ditanda tangani petugas pabrik penerima serta dilampirkan
Kartu Timbangan (diberikan setelah pihak transportir menyerahkan Kartu
Timbangan ke Kantor kebun pengirim).
- ke 3 untuk
Kantor kebun pengirim (tidak ikut dikirim ke Pabrik) dan akan dilengkapi Kartu
Timbangan dari pabrik melalui pihak transportir / supir.
Untuk
pengiriman buah dalam lingkungan kebun dibuat 2 lembar saja :
- ke
1 untuk Kantor pabrik penerima setelah
ditanda tangani petugas pabrik penerima serta dilampirkan Kartu Timbangan.
- ke 2 untuk
Kantor Divisi / arsip Divisi.
Diisi
dengan tulisan tangan (atau diketik) oleh krani divisi untuk pengiriman buah
dalam lingkungan kebun, dan untuk pengiriman buah antar kebun diisi oleh
petugas ekspedisi dengan cara sebagai berikut :
1. PT : dicetak dengan nama PT perkebunan yang
bersangkutan.
2. Kebun : dicetak dengan nama kebun yang
bersangkutan.
3. Kepada Yth : nama
PT pemilik yang dituju dan alamat pabrik tersebut.
4. No. : nomor surat
pengantar, dengan ketentuan sebagai berikut :
xxx / xxx / xx / xx / xx / xxxx
xxx / --- / -- / -- / -- / ---- = nama
kebun pengirim
--- / xxx / -- / -- / -- / ---- = jenis
barang yang dikirim
--- / --- / xx / -- / -- / ---- = nomor
Divisi
--- / --- /
-- / xx / -- / ---- = tahun pengiriman
--- / --- / -- / -- / xx / ---- = bulan
pengiriman
--- / --- / -- / -- / -- / xxxx = nomor
urut surat
5. No Pol Truk : nomor polisi
truk yang mengangkut.
6. Divisi : nomor divisi asal TBS tersebut.
7. Tahun Tanam : tahun tanam asal
TBS tersebut dipanen.
8. No. Blok : nomor blok asal TBS tersebut dipanen.
9. Jumlah Janjang : jumlah janjang TBS
yang dikirim.
10. Berat dikirim : taksasi kg buah
yang dikirim.
11. Diisi oleh petugas pabrik penerima untuk
“Terima Tgl” dan “Jam” menurut saat penerimaannya.
12. Diisi “Tgl”
dan “Jam” keberangkatan.
- untuk
pengiriman dalam lingkungan kebun diisi dan ditanda tangani oleh krani Divisi.
- untuk
pengiriman antar kebin diisi oleh petugas ekspedisi Kebun pengirim lalu ditanda
tangani dan dicantumkan nama Estate Manager Kebun pengirim dan distempel.
13. Tanda
Tangan Pengangkut : ditanda tangani dan dicantumkan nama
penanggung jawab dari transporter atau supir pengangkut.
14. Tanda
Tangan Penerima : ditanda tangani dan dicantumkan nama
petugas pabrik penerima serta distempel bila ada stempel pabrik penerima
tersebut.
LAPORAN PENGIRIMAN BUAH
Formulir
ini digunakan untuk Laporan Harian pengangkutan / pengiriman TBS dari areal ke
Pabrik.
Ukuran kertas = kuarto, bila ruangan
yang tersedia tidak cukup, dapat ditambah dengan formulir yang sama.
Dibuat 2 lembar dan didistribusikan
sebagai berikut :
-
ke 1 untuk Seksi Administrasi Produksi / Tanaman / Kantor
Besar
-
ke
2 arsip divisi yang bersangkutan.
Sumber data dari Surat Pengantar Buah
dan Kartu Timbangan.
Diisi dengan tulisan tangan oleh
Pengawas Transport Buah atau Krani Panen untuk Kebun yang sudah memiliki pabrik
dan oleh Seksi Administrasi Produksi / Tanaman untuk Kebun yang belum memiliki
pabrik, setiap hari kerja dengan cara pengisian sebagai berikut :
1. Tanggal : tanggal
TBS diangkut ke pabrik.
2. Divisi : nomor divisinya.
3. No. : nomor urut ke bawah.
4. No. SPB dan No. Pol Truk : nomor
Surat Pengantar Buah dan nomor polisi kendaraan yang mengangkut buah tersebut.
5. Tahun
Tanam : tahun
tanam areal asal TBS dipanen.
6. Nomor
Blok : nomor blok areal asal TBS dipanen.
7. Jumlah Janjang : jumlah janjang TBS yang
diangkut, dibagi per tahun tanam.
8. Timbangan OF Netto kg : kg
TBS yang diangkut menurut timbangan OF (Kartu Timbangan OF).
9. Jumlah : hasil penjumlahan dari atas ke bawah untuk
kolom yang dijumlah.
10. Hari
Ini :
- Trip = jumlah trip angkutan pada hari tersebut
untuk SKU dan Kontraktor, dan dijumlah.
- Kg = jumlah Kg TBS (timbangan OF) yang diangkut
pada hari tersebut untuk SKU dan Kontraktor, kemudian dijumlah.
11. s/d
hari Ini :
- Trip = jumlah trip angkutan sampai dengan hari
tersebut dalam bulan yang bersangkutan untuk SKU dan Kontraktor, kemudian
dijumlah.
- Kg = jumlah Kg TBS yang diangkut sampai dengan
hari tersebut dalam bulan yang bersangkutan untuk SKU dan Kontraktor, kemudian
dijumlah.
12. Dibuat : diparaf Pengawas Transport Buah atau Krani
Panen, diperiksa dan ditanda tangani serta dicantumkan nama Asisten Divisi, ini
untuk Kebun yang memiliki pabrik sendiri. Diparaf Seksi Administrasi Produksi /
Tanaman dan ditanda tangani KTU untuk Kebun yang belum / tidak memiliki pabrik.
LAPORAN PEMUNGUTAN BUAH
KELAPA SAWIT
Formulir
ini digunakan untuk melaporkan jumlah kelapa sawit yang dipanen pada hari
tersebut.
Ukuran kertas = folio,
dapat terdiri lebih dari 1 halaman.
Dibuat
2 lembar, yang asli dikirim ke Seksi Administrasi Produksi / Tanaman dan
tembusannya untuk arsip divisi yang bersangkutan.
Sumber data dari Laporan Pengiriman
Buah dan Buku Potong Buah.
Diisi dengan tulisan tangan setiap
hari oleh Krani Divisi dengan cara sebagai berikut :
1. Tanggal : tanggal pelaksanaan panen.
2. Divisi : nomor divisinya.
3. Tahun
Tanam : tahun
tanam areal yang dipanen.
4. No.
Blok : nomor blok areal yang dipanen.
5. Panen
Hari Ini :
-
Luas (Ha) = luasan panen dalam blok tersebut.
- HK = jumlah HK yang digunakan pada hari tersebut
untuk melaksanakan panen pada blok yang dipanen. Untuk areal yang dipanen Kontraktor, kolom ini tidak perlu diisi
jumlah HKnya atau diisi menurut jumlah HK standar.
- Janjang = jumlah janjang
TBS yang dipanen dari masing – masing blok pada hari tersebut.
- Jumlah Kg = jumlah Kg TBS yang
dipanen dari masing – masing blok pada hari tersebut menurut taksasi divisi
untuk kolom “Divisi”, dan menurut Kartu Timbangan untuk kolom “OF”.
- BJR = berat rata – rata per janjang pada hari
tersebut menurut taksasi divisi untuk kolom “Div” dan menurut Kartu Timbangan
untuk kolom “OF”
6. Panen
s/d Hari Ini :
- HK = diisi seperti HK pada butir 5 s/d hari ini
dalam bulan yang bersangkutan.
- Janjang = jumlah janjang
TBS yang dipanen dari masing – masing blok sampai dengan hari tersebut dalam
bulan yang bersangkutan.
- Kg = jumlah kg TBS yang dipanen dari masing –
masing blok s/d hari tersebut dalam bulan yang bersangkutan menurut Kartu
Timbangan OF.
- BJR = berat rata – rata kg per janjang s/d hari
tersebut dalam bulan yang bersangkutan menurut Kartu Timbangan OF.
- Pusingan = jumlah pusingan yang
telah dilakukan untuk masing – masing blok s/d hari tersebut dalam bulan yang
bersangkutan.
- Ha = jumlah Ha areal blok yang sudah dipanen s/d hari
tersebut, dalam bulan yang bersangkutan. Misalnya luas 1 blok 30 Ha dan telah
dipanen seluruhnya sampai 3 pusingan, jumlah ha yang dipanen untuk blok
tersebut adalah 90 Ha.
7. Keterangan : keterangan
– keterangan lain yang perlu dilaporkan untuk memperoleh tindak lanjut
penyelesaian, terutama mengenai areal yang mengalami keterlambatan potong buah.
8. Jumlah : hasil penjumlahan dari atas ke bawah untuk kolom – kolom yang dapat
dijumlah.
9. Sisa buah kemarin : jumlah janjang dan jumlah
kg ( jumlah jj x taksasi BJR) TBS yang dipanen hari sebelumnya yang belum
diangkut ke pabrik.
10. Hasil panen hari ini : jumlah janjang dan jumlah
taksasi kg TBS hasil panen hari tersebut.
11. Total jumlah buah yang harus diangkut : hasil
penjumlahan butir 9 dan 10.
12. Diangkut hari ini ke pabrik : jumlah
janjang dan jumlah kg TBS yang diangkut ke pabrik pada hari tersebut.
13. Sisa buah yang belum diangkut : jumlah
janjang dan jumlah kg TBS yang belum diangkut ke pabrik (masih di TPH – TPH)
pada hari tersebut.
Untuk butir 9, 10, 11, 12, dan 13
jumlah – jumlah tersebut dibagi antara hasil panen SKU dan kontraktor, lalu
dijumlah pada kolom “Jumlah”.
14. Uraian umur sisa : jumlah ton sisa buah
yang belum diangkut dan diperinci atas buah yang telah dipanen 1 hari (yang
dipanen pada hari tersebut), 2 hari, 3 hari, 4 hari, dan lebih dari 4 hari.
15. Dibuat : diparaf Krani Divisi yang membuat laporan ini, diperiksa dan
ditanda tangani serta dicantumkan nama Asisten Divisi.
16. Disetujui : ditanda tangani dan dicantumkaan nama Askep setelah lebih dulu
diperiksa.
CATATAN :
Untuk memudahkan
pengisian, setiap blok yang selesai dikerjakan perpusingan, datanya dapat diisi
ke laporan Bulanan Panen sementara dengan pensil, jadi untuk pusingan selanjutnya
hanya dilakukan penambahan saja. Setelah tutup bulan dibuat Laporan dengan
diketik.
LAPORAN BULANAN PANEN
Formulir ini merupakan revisi dari
laporan yang ada, berfungsi untuk melaporkan hasil panen divisi setiap
bulannya, dan menjadi bagian dari Laporan Bulanan Kegiatan Divisi.
Ukuran kertas = double kuarto, dapat
terdiri lebih dari 1 halaman.
Dibuat 3 lembar, dan dijilid bersama
laporan lainnya menjadi Laporan Bulanan Kegiatan Divisi.
Sumber data dari Laporan Pemungutan
Buah Kelapa Sawit.
Dibuat Krani Divisi dengan ketikan
tiap bulan dengan cara sebagai berikut :
Dipisahkan
hasil kerja SKU Kebun dan tenaga Kontraktor.
1. Divisi : diisi dengan keteragan nomor Divisi.
2. Bulan : bulan pelaksanaan panen.
3. Tahun
Tanam : tahun
tanam areal yang dipanen.
4. Blok : nomor blok areal yang dipanen untuk kolom
“No.” dan luas blok tersebut, untuk kolom “Luas”.
5. Panen Bulan Ini diisi untuk kolom
Perencanaan (P) dan Realisasi (R) :
- HK = jumlah HK yang digunakan untuk melaksanakan
panen pada masing – masing blok dalam bulan tersebut.
- Jj = jumlah janjang TBS yang dipanen dari masing
– masing blok dalam bulan tersebut.
- Kg = jumlah Kg TBS yang dipanen dari masing –
masing blok dalam bulan tersebut.
- BJR = rata – rata kg / jj TBS yang dipanen dari
masing – masing blok yang dipanen dalam bulan tersebut.
- Pusingan = jumlah pusingan untuk
masing – masing blok dalam bulan tersebut.
6. Panen
s/d Bulan Ini diisi untuk Perencanaan (P) dan Realisasi (R) :
- HK = jumlah HK yang digunakan untuk melaksanakan
panen pada masing – masing blok s/d bulan tersebut dalam tahun berjalan.
- Jj = jumlah janjang TBS yang dipanen dari masing
– masing blok s/d bulan tersebut dalam tahun berjalan.
- Kg = jumlah Kg yang dipanen dari masing – masing
blok s/d bulan tersebut dalam tahun berjalan.
- BJR = rata – rata kg / jj TBS yang dipanen dari
masing – masing blok yang dipanen s/d bulan tersebut dalam tahun berjalan.
- Pusingan = jumlah pusingan
panen yang telah dilaksanakan untuk masing – masing blok s/d bulan tersebut
dalam tahun berjalan.
- Ton / Ha = hasil panen (Ton)
per Ha sampai dengan bulan ini.
7. Jumlah : hasil
penjumlahan dari atas ke bawah untuk masing – masing kolom yang dapat dijumlah.
8. Dibuat : tanda tangan dan nama Asisten yang
bersangkutan.
9. Disetujui : tanda tangan Asisten Kepala.
Setelah komputerisasi berjalan,
laporan ini dapat dihasilkan oleh komputer.
PUSINGAN POTONG BUAH
Bentuk
formulir ini kembali ke bentuk yang lama, tanpa mencantumkan : ha, hk, dan jjg
pada saat terjadi pusingan panen, berfungsi untuk memonitor dan mencatat berapa
hari tiap pusingan panen yang dilakukan dalam divisi yang bersangkutan.
Ukuran kertas = kuarto, dibuat satu
rangkap saja.
Sumber data dari Buku Potong Buah.
Diisi dengan tulisan tangan oleh
Mandor I setiap hari panen dengan cara sebagai berikut :
1. Bulan : nama bulan / tahun pelaksanaan panen.
2. Divisi : nomor divisi.
3. Tahun
Tanam : tahun tanam areal yang dipanen.
4. Blok : - nomor = nomor blok
- luas = luas blok
5. (di bawah masing – masing tanggal) : urutan
banyak hari dari satu pusingan ke pusingan berikutnya.
Contoh I :
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
x
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
x
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
x
|
1
|
Dari
contoh I dapat dilihat pada Blok tersebut :
-
Panen
dilakukan pada tanggal : 1, 8, dan 14.
-
Pusingan
panen tgl 1 termasuk pusingan bulan lalu.
-
Pusingan
panen I tgl. 8, dengan hari pusingan = 7 hari.
-
Pusingan
panen II tgl. 14, dengan hari pusingan = 6 hari.
Contoh
II :
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
|
19
|
dst
|
x
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
x
|
x
|
x
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
x
|
x
|
1
|
2
|
Dari
contoh II dapat dilihat bahwa :
-
Panen
dilakukan pada tanggal : 1, 9, 10, 11, 17, dan 18.
-
Pusingan
panen tgl. 1 = termasuk pusingan bulan lalu.
-
Pusingan
panen I tgl. 9, 10, 11, dengan hari pusingan = 8 hari, dihitung mulai tgl 2 s/d 9.
-
Pusingan
panen II tgl. 17, 18, dengan hari pusingan = 8 hari, dihitung mulai tgl. 10 s/d 17.
6. Jml
Psg : jumlah pusingan dalam bulan tersebut.
7. Hari / pusingan : rata – rata hari
pusingan pada bulan tersebut, misalnya :
- pusingan 1 = 6 hari
- pusingan 2 = 5 hari
- pusingan 3 = 7 hari
- pusingan 4 = 6 hari
____________________
rata – rata = 6 hari
8. Rata – rata pusingan panen Divisi dan rata
– rata hari pusingan panen Divisi pada bulan tersebut.
Formulir
ini merupakan bentuk baru. Berfungsi sebagai alat kontrol terhadap pelaksanaan
panen dan sebagai pegangan Asisten utuk memeriksa Laporan Potong Buah.
Ukuran kertas = ½ kuarto, dibuat satu
lembar dan diarsipkan di Kantor Divisi, satu Mandoran diperiksa untuk beberapa
Pemanen secara sampling random (acak).
Sumber data langsung dari hasil
pemeriksaan lapangan.
Diisi dengan tulisan tangan oleh
Asisten Divisi setiap hari panen dengan cara sebagai berikut :
1. Perkebunan : nama Kebun.
2. Tanggal : tanggal pelaksanaan panen.
3. Divisi : nomor divisi.
4. No. : nomor pemanen atau NIK.
5. Nama
Mandor : nama
Mandor Panen yang bersangkutan.
6. No.
Blok : nomor blok areal yang dipanen.
7. Nomor
TPH : nomor
TPH yang diperiksa hasil panennya.
8. No.
Baris : nomor barisan ancak yang diperiksa.
9. Normal : jumlah
buah normal pada TPH tersebut ( jj ).
10. Salah
Panen : kesalahan
panen yang ditemukan.
11. Sampah : jumlah
buah sampah yang dipanen ( jj ).
12. Catatan : kondisi berondolan di piringan dan keadaan
lainnya.
13. Jumlah : penjumlahan
dari atas ke bawah.
14. % : persentase buah Normal, M dan Sampah dari Jumlah keseluruhan
(10%).
15. Catatan : komentar Asisten yang bersangkutan tentang
hasil pemeriksaan tersebut.
16. Pemeriksa : Asisten
Divisi / Lapangan.
DATA HARIAN PANEN
Formulir ini merupakan bentuk baru,
berfungsi sebagai alat control terhadap pelaksanaan panen dan sebagai pegangan
Asisten untuk mengkontrol kegiatan panen terutama dalam memonitor perkembangan
produksi dan penggunaan tenaga setiap harinya.
Ukuran kertas = double folio,
dibuat satu lembar dan diarsipkan di Kantor
Divisi, setelah diperiksa dan diparaf Asisten, Askep dan Manager.
Sumber
data langsung dari hasil pemeriksaan di lapangan.
Diisi
dengan tulisan tangan oleh Asisten Divisi setiap hari panen dengan cara sebagai
berikut :
1. Bulan : bulan pelaksanaan kegiatan.
2. Divisi : nomor divisi.
3. Pekerjaan : jenis
pekerjaan dalam kegiatan panen.
-
Potong buah.
-
Kutip berondolan.
4. Satuan : jenis
satuan yang digunakan, misalnya :
-
Janjang untuk satuan potong buah.
-
Kg untuk satuan kutip berondolan.
5. Golongan : golongan
pokok menurut ketentuan yang berlaku.
6. No.
Blok : nomor blok areal yang dipanen.
7. Luas : luas
blok areal yang dipanen.
8. hasil : hasil
panen harian dari blok yang bersangkutan.
9. HK : penggunaan
HK harian pada blok yang bersangkutan.
10. Total : -
total hasil dalam hari tersebut.
-
total Hk yang digunakan pada hari
tersebut.
11. Hasil / Hk : rata – rata hasil per Hk pada hari
tersebut.
12. Jumlah : - jumlah
hasil untuk blok yang bersangkutan dalam bulan tersebut.
- jumlah Hk untuk blok yang bersangkutan dalam
bulan tersebut.
13. Jumlah
pergolongan :
-
jumlah hasil untuk golongan yang bersangkutan dalam bulan tersebut.
-
Jumlah Hk untuk golongan yang bersangkutan dalam bulan tersebut.
14. Diperiksa
dan diparaf oleh :
- Asisten
Divisi setiap hari panen.
-
Askep Rayon yang bersangkutan.
-
Manager.
REKAPITULASI DATA HARIAN
Formulir ini merupakan bentuk baru.
Berfungsi sebagai alat kontrol terhadap pelaksanaan panen dan sebagai pegangan
Asisten untuk mengontrol kegiatan panen terutama dalam memonitor perkembangan
produksi dan penggunaan tenaga setiap harinya.
Ukuran kertas = double folio, dibuat 1
lembar dan diarsipkan di Kantor Divisi, setelah diperiksa dan diparaf Asisten,
Askep, dan Manager.
Sumber data langsung dari hasil
pemeriksaan dilapangan.
Diisi dengan tulisan tangan oleh Asisten
Divisi setiap hari panen dengan cara sebagai berikut :
1. Bulan : bulan pelaksanaan kegiatan.
2. Divisi : nomor divisi.
3. Pekerjaan : jenis
pekerjaan dalam kegiatan panen.
-
Potong buah
-
Kutip berondolan
4. Satuan : jenis
satuan yang digunakan, misalnya :
-
Janjang untuk satuan potong buah
-
Kg untuk satuan kutip berondolan
5. Golongan : golongan
pokok menurut ketentuan yang berlaku.
6. Total
Hasil : total hasil dari golongan bersangkutan dalam hari tersebut
7. Total Hk : Total Hk digunakan golongan bersangkutan dalam
hari tersebut.
8. Hasil / Hk : rata
– rata hasil per Hk golongan bersangkutan pada hari tersebut.
9. Jumlah :
- jumlah
hasil golongan yang bersangkutan dalam bulan tersebut.
- jumlah
Hk untuk golongan yang bersangkutan dalam bulan tersebut.
- rata
– rata hasil / Hk untuk golongan yang bersangkutan dalam bulan tersebut.
10. Komentar
dan paraf Asisten dan Askep :
komentar dari asisten dan askep
mengenai prestasi yang dicapai dan langkah untuk bulan selanjutnya.
11. Komentar
dan paraf Manager :
komentar
Manager mengenai prestasi yang dicapai.
Play Casinos Near Me (Washington State) - Mapyro
BalasHapusA map showing casinos and other gaming facilities located 평택 출장안마 near 정읍 출장안마 me in Washington State, located in 12178 평택 출장안마 U.S. 영천 출장샵 8,972 slot 계룡 출장안마 machines, 8 restaurants in 673 casinos,